Babymoon ke Jepang! Bulan Februari 2018 lalu, terhitung saya sudah 3 kali ke Jepang, namun baru kali ini saya ke Jepang bareng istri dan juga lebih seru nya istri saya sedang hamil 5 bulan, jadi saya travelling bersama cabang bayi juga. Jadilah ini Babymoon ke Jepang kami bersama.
Saya pribadi tidak pernah bosan untuk berkunjung ke Jepang, walaupun harus menabung 1-2 tahun sampai uang terkumpul dan menunggu tiket promo dari AirAsia, namun hal tersebut worth it. FYI, babymoon ini sebenarnya tidak di rencanakan, karena saya sudah membeli tiket promo ke Jepang ini di awal tahun 2017 lalu, namun ternyata di akhir tahun 2017, istri saya di nyatakan hamil, jadilah trip kali ini bertemakan Babymoon ke Jepang.
Total hari yang kami jalani selama trip ini sekitar 9 hari, mengunjungi beberapa wisata populer di Jepang dari area Kansai (Osaka, Kobe, Kyoto, Takayama, Shirakawago) sampai ke Kanto (Yokohama, Kawaguchiko, Odaiba, Tokyo).
Mungkin cerita perjalanan kami ini bisa berguna, bagi kalian yang juga ingin melakukan Babymoon atau travelling secara Backpacking di Musim Winter (Dingin) yang saya rasa cukup hemat. Karena, cukup panjang jadi akan saya bagi beberapa part. Silahkan di simak ya.
9 Hari Babymoon ke Jepang: Kansai – Kanto
Babymoon ke Jepang: Day 1
Itinerary:
- Soekarno Hatta International Airport
- Kuala Lumpur International Airport 2
- Menginap di Kansai International Airport
Soekarno-Hatta International Airport
03-02-2018, berbekal tiket promo AirAsia PP @ 2,8 juta rupiah, total dengan 1 bagasi jadi sekitar 6,5 juta rupiah, kami ber 2,5 bersiap melakukan perjalana Babymoon ke Jepang ini.
Flight 06.15 AM dari bandara Soekarno Hatta International Airport. Kami pun sudah tiba dari pukul 04:30 AM dan sudah melakukan Web Check-In, jadi hanya tinggal melakukan Drop Off Baggage saja. Saya hanya membawa backpack jadi di hitung maksimal 7 kg untuk cabin, sedangkan istri saya membeli bagasi maksimal 20 kg.
9 Hari Babymoon ke Jepang – Baggage Drop
Sudah lama, tidak melakukan penerbangan dari bandara ini, banyak perubahannya, apalagi di Terminal 3 yang khusus penerbangan Internasional. Di area lounge setelah melakukan proses check in dan sebelum bagian Imigrasi, banyak kursi-kursi yang bisa di gunakan untuk menginap sementara, karena terlihat banyak sekali orang-orang tidur disini. Lalu, mobil buggy siap 24 jam untuk mengantar penumpang yang dalam keadaan hamil, orang tua dan sedang sakit.
9 Hari Babymoon ke Jepang – Lounge Area Soetta
9 Hari Babymoon ke Jepang – Buggy Soetta
Di dekat Gate juga ada beberapa Rest Area berupa sofa yang bisa di gunakan untuk istirahat sebentar, saya juga sempat mencoba nya enak banget, empuk dan tentunya GRATIS.
9 Hari Babymoon ke Jepang – Rest Area Soetta
Oh iya, ada beberapa hal yang wajib di penuhi bagi ibu hamil sebelum melakukan penerbangan dengan AirAsia, salah satu nya adalah mempunyai Surat Dokter Ijin Terbang Ibu Hamil yang harus di serahkan ke bagian Check-In Counter, nanti akan di berikan formulir Surat Pernyataan Pertanggungjawaban Terbatas AirAsia (beserta 2 copy) untuk di isi dan di tanda tangani. Hal ini bersifat WAJIB, tanpa ini ibu hamil tidak bisa terbang. Untuk info lengkap nya kalian bisa baca artikel nya DISINI.
9 Hari Babymoon ke Jepang – Surat Dokter Ijin Terbang Ibu Hamil
9 Hari Babymoon ke Jepang – Surat Pernyataan Pertanggungjawaban Terbatas AirAsia
Tiba di bagian Gate, Copy Formulir Ibu Hamil dan Surat Ijin Dokter tadi di serahkan lagi kepada petugas sebelum masuk ke pesawat. Lalu, ketika masuk ke pesawat Copy Formulir Ibu Hamil di berikan lagi kepada pramugari yang bertugas, agar Flight Attendants mengetahui keberadaan Ibu Hamil di dalam pesawat. Pesawat pun lepas landas tepat pukul 06:15 AM.
Kuala Lumpur International Airport 2
Pukul 10:00 AM, kami pun tiba di bandara KLIA2 Malaysia, disini kami hanya transit untuk menunggu penerbangan selanjut nya pukul 02:15 PM. Karena saya agak parno dan takut last minute call lagi seperti 2 tahun lalu dan mengingat Imigrasi KLIA2 ini merupakan salah satu imigrasi yang mempunyai Proses Terlambat se-Dunia, jadi saya putuskan turun dari pesawat langsung Check-In ke Next Flight dan masuk lagi ruang tunggu Gate penerbangan selanjutnya, karena tiket saya terpisah bukan Connecting Flight.
FYI: Bandara KLIA2 ini cukup luas, turun dari pesawat sampai ke bagian Imigrasi bisa memakan waktu 20-30 menit. Lalu, ditambah proses Imigrasi yang lambat bisa memakan waktu 30 menit – 1 jam lebih. Setelah keluar imigrasi, ke Check-In counter AirAsia jika sedang ramai bisa sampai 15-30 menit. Masuk lagi ke Imigrasi dengan proses yang tetap lambat 30 menit – 1 jam, lalu menuju ke Gate Keberangkatan sekitar 20-30 menit. Jadi, bagi kalian yang tidak punya Connecting Flight seperti saya ini, minimal punya spare waktu lebih dari 3 jam untuk proses perpindahan dari Kedatangan ke Keberangkatan.
Saran, gunakan buggy untuk mengurangi waktu ke Imigrasi dan Ibu Hamil juga tidak capek jalan ke Imigrasi Kedatangan dan ke Gate Keberangkatan. Cukup nyaman dan seru juga naik buggy ini, bisa kalian naiki di halte nya setelah bagian Imigrasi, pasti gak akan terlewat deh.
Sekitar Pukul 01:30 PM kami akhir nya bisa sampai di Gate Keberangkatan. Oh iya bagi Ibu Hamil, sama hal nya ketika di bandara Soetta, di sini kita wajib memperlihatkan lagi Surat Ijin Dokter dan akan diberikan Formulir Ibu Hamil Air Asia lagi, proses nya sama seperti yang di Soetta.
Note: Satu lagi hal yang saya kurang suka dari bandara KLIA2 ini adalah tidak ada priority untuk Ibu Hamil, jadi ketika di imigrasi, Ibu Hamil tetap harus antri berdiri berlama-lama dengan yang lain, sedangkan Orang Tua dan Orang Sakit dapat Priority untuk di dahulukan. Jadi, mungin lebih baik siapkan juga kursi lipat mini agar ibu hamil bisa nyaman menunggu. Untuk istri saya, terpaksa harus duduk di backpack saya atau duduk di lantai. Tapi, kami hormati peraturan di Bandara dan Negara ini dengan tetap mengikuti aturannya.
9 Hari Babymoon ke Jepang – Duty Free KLIA2
Sambil menunggu flight, istri saya membeli makanan di kios sekitar Gate berupa Nasi Lemak + Air Putih = 10 RM.
Pukul 02:15 PM, pesawat pun tinggal landas menuju ke bandara Kansai International Airport di Osaka, Jepang. Dalam flight ini kami sudah membeli prebook meal sebesar @ Rp. 35.000, berupa Nasi Lemak Pak Nasser dan Nasi Ayam Uncle Chin. Lebih baik kalian beli Prebook Meal, karena jika beli onboard harganya jadi Rp. 60.000.
9 Hari Babymoon ke Jepang – AirAsia X
Kansai International Airport
Pukul 10:00 PM, tiba lah kami di bandara Kansai International Airport, ini kali kedua saya menginjakkan kaki di bandara ini. Mengingat kereta terakhir dari KIX ke Osaka ini sekitar pukul 11:30 PM, kami putuskan untuk menginap di bandara saja. Sebenarnya, mungkin masih bisa untuk ambil kereta terakhir, namun dengan kondisi jalan dengan ibu hamil dan ada bagasi, saya tidak bisa berlari atau jalan cepat, jadi santai saja.
9 Hari Babymoon ke Jepang – KIX Shuttle Station
Oh ya, kadang hal ini di sepelekan apalagi bagi yang baru pertama kali ke luar negeri apalagi ke Jepang, Lembar Customs Declaration. Ada 2 lembar yang di bagikan pramugari ketika di penerbangan, wajib di isi se lengkap mungkin dan saran lebih baik di isi ketika masih di pesawat agar mempercepat proses Imigrasi.
9 Hari Babymoon ke Jepang – Customs Declaration
Karena saya juga sudah pernah menginap di Kansai International Airport ini, jadi cukup tahu kondisi dari tempat yang akan di gunakan, berupa Sofa yang cukup empuk dan istri saya juga cukup merasa nyaman, tidak ada gangguan untuk kehamilannya (sebelummnya saya sudah konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungannya).
9 Hari Babymoon ke Jepang – Menginap di KIX
Untuk tahu lokasi menginap di bandara Kansai International Airport klik link artikel di bawah ini ya:
Menginap di Bandara Kansai International Airport, Bisa Banget!
Posisi yang strategis itu adalah di Sofa yang dekat dengan Lawson atau Family Mart, biar gampang untuk beli makanan/minuman dan ke toilet. Oh ya, ada juga Rest Area yang berbayar, berupa Lounge yang lebih nyaman di dalam nya bisa mandi dan tidur di sofa juga, nanti saya bahas di lain artikel.
Karena tempat lokasi kami menginap dekat Lawson Store, jadi sekalian saja beli makanan/minuman untuk makan malam dan juga Tiket ke Doraemon Museum. Makanan berupa Bento sebesar @ 369 yen dan Air Mineral @ 100 yen, serta Tiket Doraemon @ 1000 yen.
9 Hari Babymoon ke Jepang – Bento
FYI: Tiket Doraemon Museum ini hanya bisa di beli di Lawson Store di Jepang, jadi jika kalian mau ke museum ini lebih baik ketika baru sampai bandara, langsung beli di Loppi Machine, Lawson Store. Karena, tiap hari jumlah pengunjung museumnya di batasi. Untuk info lengkap cara beli Tiket Doraemon Museum di Loppi Machine, Lawson Store, klik link artikel di bawah ini:
Pengeluaran Day 1
- Tiket PP Jakarta – Kansai – Tokyo – Jakarta: Rp. 6.500.000
- Makan Siang di KLIA2: Rp. 35.000
- Makan Malam di KIX: Rp. 116.000
- Tiket Doraemon Museum: Rp. 246.000
Demikian lah cerita perjalanan Babymoon ke Jepang kami di hari pertama ini, yang kami rasa cukup berguna bagi yang juga sedang melakukan persiapan untuk berangkat ke Jepang.
Beberapa hal yang harus di ingat yaitu:
- Jalan dengan Ibu Hamil santai saja.
- Selalu bawa Cemilan dan Air Mineral.
- Walaupun Backpacking tetap Ibu Hamil tidak boleh bawa sesuatu yang berat.
- Copy Surat Ijin Dokter sebanyak-banyak nya (10 copy), untuk persiapan.
- Tidak perlu banyak destinasi dan jangan terlalu bernafsu untuk mengunjungi destinasinya.
- Usahakan Ibu Hamil bisa senyaman mungkin, baik tidur, makan, minum dan jalan.
- Konsultasikan terlebih dahulu ke Dokter Kandungan tentang Itinerary kalian, ini juga menyangkut musim yang sedang berlaku di Jepang.
- Backpacking bukan berarti menomor duakan kenyamanan dan kesehatan Ibu Hamil.
Ditunggu lanjutan kisah kami ya. Oh ya, ini ada sedikit rangkuman video dari Babymoon ke Jepang kami kemarin. 🙂
sob, om betmen ngak jadi ikut? 😀 kayaknya janjian pergi ber3 kemaren. malah jadi 2,5. bahaha
Jadi, dia malah udah duluan sampe. Tar ketemu nya pas ke Kawaguchiko 😀
woogh kirain ngak jadi. rupanya misah itin toh 😀
Yoi doi tetap 12 hari, gue ngecil jadi 9 😀
Seruuuu sekali mas :). Dulu saya babymoon usia kandungan 1 bulan, ke Beijing, dan pas 6.5 bulan ke KL dan singapur :p. Ortu sempet ngelarang, tp saya dan suami keukeuh ttp berangkat :p. Toh saya tau kekuatan badan saya, kalo memang saya ngerasa ga enak ato ga kuat, ya pasti saya cancel.
Jepang buat saya juga ga prnh ngebosenin. Ini salah satu negara yg saya ga bosen2 datangin. Biasanya kalo udh ke 1 negara, ya sudah. Saya males dtg lg. Tp ga utk jepang. Malah bertekad hrs bisa datangin semua prefectures nya :p
Wah 1 bulan boleh terbang ya oleh dokternya?
Ya, Jepang memang gak bosenin, ini kali ke 3 saya ke Jepang dan bakal balik lagi untuk explore area Utara dan Selatan. 🙂
Mas ke Jepang pake paspor biasa atau e-paspor?
Yang kemarin ini saya E-Paspor tapi sebelum nya saya Paspor Biasa + Visa. Bisa dibaca cerita sebelum nya yang di Kyoto 3 hari 🙂