Babymoon ke Jepang! Akhirnya, ini adalah hari terakhir dari 9 hari Babymoon ke Jepang saya dan istri. Juga, hari ini pada malam hari kami akan pulang kembali ke Indonesia, sedih karena masih banyak destinasi yang belum dikunjungi, namun sudah cukup puas demi menuntaskan hasrat untuk babymoon.
Buat me refresh alur cerita perjalanan kami, ada baiknya kalian membaca dari bagian 1 agar informasinya lengkap. FYI 9 hari Babymoon ke Jepang ini dengan rute Osaka – Kobe – Kyoto – Takayama – Shirakawago – Kawasaki – Yokohama – Kawaguchiko – Tokyo:
9 Hari Babymoon ke Jepang: Kansai – Kanto (Part 1)
9 Hari Babymoon ke Jepang: Kansai – Kanto (Part 2)
9 Hari Babymoon ke Jepang: Kansai – Kanto (Part 3)
9 Hari Babymoon ke Jepang: Kansai – Kanto (Part 4)
Babymoon ke Jepang: Part 5 (Takayama)
Babymoon ke Jepang: Part 6 (Shirakawa-go)
Babymoon ke Jepang: Part 7 (Kawasaki-Yokohama-Tokyo)
Babymoon ke Jepang: Part 8 (Kawaguchiko-Akihabara)
Sebelum cerita lebih jauh, penginapan AirBNB yang kami gunakan selama 2 malam di Tokyo kemarin recommended banget loh namanya Near【AKIBA】& University of Tokyo.
9 Hari Babymoon ke Jepang: Part 9 (Ueno-Shibuya-Harajuku-Odaiba)
Babymoon ke Jepang Day 9
Itinerary:
- Ueno Park – Hanazono Inari Shrine
- Ueno Zoo – Kiyomizu Kannon-do Temple – Shinobazuno Pond
- Harajuku – Meiji Jingu Shrine – Takeshita-dori
- Shibuya
- Odaiba – Liberty Statue – Gundam Unicorn Statue
Di hari terakhir ini ada 4 lokasi inti yang kami datangi yaitu Ueno – Shibuya – Harajuku – Odaiba dan di area-area tersebut ada beberapa destinasi yang sangat menarik untuk di jelajah. Yuk simak pengalaman kami di hari terakhir ini.
Ueno Park
Bangun pagi di AirBNB sekitar pukul 06:00 AM, langsung bersiap untuk sarapan yang sudah di beli dari Family Mart terdekat malam sebelumnya. Dulu saya pernah ke Tokyo dan Ueno terlewat dari itinerary saya, jadi kali ini saya dan istri ingin mengunjungi Ueno yang terkenal dengan Ueno Park nya. Sebelum check out, kami pastikan untuk meninggalkan kamar dengan keadaan bersih.
Pukul 07:00 AM, kami sudah berada di Nishi-Nippori Station dengan membawa koper dan backpack kami. Untuk menghemat tenaga, kami putuskan untuk menyewa Coin Locker lagi untuk menyimpan tas kami di stasiun ini.
Nishi-Nippori dan Ueno station berada di jalur yang sama, yaitu Yamanote Line dan hanya beda 2 stasiun saja. Jadi, perjalanan ini cukup cepat. Tiba di Ueno Station, keluar exit selatan dan ambil jalan ke kanan untuk menuju ke Ueno Park atau Ueno Zoo. Kedua lokasi wisata ini berseberangan loh. Tapi kami putuskan untuk ke Ueno Park terlebih dahulu. Karena masih winter, pohon-pohon yang berada di taman ini belum lah banyak berbunga. Hanya sedikit pohon-pohon yang sudah berbunga Plum.
Hanazono Inari Shrine
Saya pernah baca, kalau Inari yang terkenal di Fushimi Inari itu tidak hanya berada di Kyoto namun juga ada di Tokyo dan tepatnya di Ueno Park ini. Nah, saya penasaran dan ingin coba kunjungi. Setelah riset ternyata lokasi nya sangat dekat dari pintu masuk (tangga naik) ke Ueno Park. Kalian tinggal lewati tangga tersebut (jangan naik) atau jalan terus saja dan akan tiba di jalanan ke kanan yang agak menanjak, tidak lama ada semacam gerbang kecil ke sebuah kuil yaitu Hazono Inari Shrine.
Nah, di sini kalian bisa melihat ada susunan Inari yang mirip dengan di Fushimi Inari Kyoto, walaupun tidak sebesar di sana dan tidak juga tidak banyak, namun cukup mirip loh. Tambahan lagi, pas kami kesini kebetulan ada beberapa Pohon Plum yang early bloom, jadi tambah cantik lokasi ini buat poto-poto.
Setelah puas poto-poto kami pun melanjutkan ke destinasi di seberangnya yaitu Ueno Zoo.
Ueno Zoo
Hanya cukup beberapa langkah saja, kami sudah tiba di Ueno Zoo. Namun, kami tidak berencana untuk masuk, hanya ingin menikmati berbagai Yatai yang ada di pelataran Ueno Zoo ini. Oh ya, jika kalian ingin masuk Ueno Zoo, tiket masuk nya seharga 600 yen.
Kami membeli Grilled Octopus (Tako) seharga 500 yen. Menikmati kuliner sambil duduk di area pelataran ini sangat lah menyenangkan, berasa lagi piknik.
Kiyomizu Kannon-do Temple
Kiyomizu Kannon-do Temple adalah salah satu kuil tertua yang ada di Tokyo. Di bangun pada tahun 1632, temple ini di kelilingi oleh danau Shinobazuno di Ueno Park. Karena lokasi nya yang sangat dekat dari Ueno Zoo, kami putuskan untuk mengunjungi temple ini.
Bangunan nya cukup besar yang terbuat dari kayu ini juga lokasi yang bagus untuk tempat poto-poto, karena disekelilingnya terdapat danau dan juga arsitektur bangunan nya pun menarik. Oh ya, disini juga ada semacam tempat untuk memajang keinginan kita atau Wishing Wall gitu dan saya yakin salah satu nya ada dari Indonesia deh. 😀
Shinobazuno Pond
Nah, kalau sudah dari Kiyomizu Kannon-do Temple, coba jalan ke belakang dari temple ini deh, karena kalian akan menemukan sebuah danau bernama Shinobazuno Pond. Bingung juga ya kenapa di namakan Pond (Kolam), padahal cukup luas loh.
Yang pasti di sini pemandangan nya cantik banget dan juga adem. Kalian bisa duduk-duduk di pinggir danau sambil kuliner dari Yatai tadi atau naik Perahu Bebek yang bisa di sewa. Harga sewa perahu bebek nya seharga 700 yen/perahu. Unik nya, yang jaga ticket counter nya seekor Kucing lucu loh, beneran Kucing. Jadi, kucing ini kalau kita masuk melewati ticket counter dia akan mengeong, seakan memberi tahu penjaga ada pengunjung. 😀
Ueno Park ini memang cocok banget untuk wisata keluarga di pagi atau pun sore hari. Jika musim Semi, dimana bunga-bunga sakura bermekaran, kita bisa duduk-duduk di area taman nya dan menikmati hidangan yang sudah disiapkan sambil menikmati indah nya daun bunga sakura yang berjatuhan. PIKNIK! 😀
Harajuku
Destinasi berikut nya adalah Harajuku. Tujuan kesini sebenarnya karena saya penasaran dengan para Cosplayer, yang katanya hanya ada di hari Minggu saja. Ketika pertama kali ke Tokyo, saya kesini kemalaman jadi tidak sempat melihat mereka. Dari Ueno Station – JR Harajuku Station menggunakan Yamanote Line, yang di cover oleh PASMO Card.
Takeshita-dori
Tiba di JR Harajuku Station akan langsung tiba di depan Takeshita-dori, tempat lahirnya fashion ala Harajuku. Disini adalah heaven bagi shopaholic khususnya cewek, begitu pula istri saya yang terus-terusan menunjuk ke arah beberapa sepatu dan baju. Namun, karena tujuan kami kesini untuk mencari cosplayer, hal itu bisa diredam sedikit, walaupun akhirnya beli Kit-Kat untuk oleh-oleh seharga 250 yen/pack. Lagi diskon jadi beli 4 deh. 😀
Yang di cari pun akhirnya ketemu juga, ternyata para cosplayer ini tidak berkumpul di satu tempat, seperti hal nya yang di tulis di banyak artikel. Walaupun hari ini hanya sedikit namun cukup puas untuk rasa penasaran. Berikut beberapa lokasi tempat cosplayer biasa muncul:
- Di ujung keluar Takeshita-dori
- Di dekat Zebra Cross menuju ke Meiji Jingu shrine
- Di depan gerbang Meiji Jingu shrine
Setelah hunting cosplayer, akhirnya kami pun mencoba salah satu jajanan favorit di Harajuku ini yaitu Crepes Santa Monica. Ya crepes yang banyak ada di Indonesia juga, memang di sini jadi favorit. Istri saya pesan yang rasa Strawberry Cheesecake seharga 1200 yen. Santa Monica Crepes ini salah satu toko crepes yang sering masuk di tiap artikel kuliner di Harajuku, jadi kalian wajib coba deh.
Strawberry Cheesecake ini komposisinya ada es krim strawberry dan whip cream, potongan strawberry, potongan cheesecake dan strawberry sauce. Cocok banget buat kalian yang suka jajanan manis, mix dengan asem dari strawberrynya dan gurih dari cheesecake. Pokoknya rame rasanya. 😀
Oh ya, ada juga Cotton Candy yang besar dan berwarna-warni berseliweran di Takeshita-dori, mungkin kalian juga harus coba itu.
Meiji Jingu Shrine
Jadi di Harajuku ini, selain terkenal dengan Takeshita-dori dan Cosplayer nya, ada satu tempat wisata lagi yang wajib di kunjungi namanya Meiji Jingu Shrine. Lokasi nya dekat sekali dengan JR Harajuku Station, keluar dari station tinggal belok kanan, ketemu perempatan, gerbang (Torii) nya yang besar ada di kanan kalian.
Meiji Jingu Shrine adalah kuil untuk agama Shinto, yang di persembahkan untuk Kaisar Meiji dan istrinya, permaisuri Shoken. Dari gerbang hingga ke kuilnya cukup jauh juga, jalan kaki sekitar 15-20 menit. Disini istri saya tidak ikut karena takut kecapean, jadi ditengah jalan menunggu di rest area.
Di sepanjang jalan yang di sebut Sando ini di kiri kalian akan menjumpai tumpukan barel wine yang di berikan oleh Bourgogne, Perancis. Juga, disebelah kanan jalan terdapat tumpukan barel Sake khas Jepang. Spot yang keren untuk poto-poto.
Setelah berjalan sekitar 15 menit mengikuti jalur Sando ini, kita akan bertemu dengan Torii besar lagi, yang pertanda kuil sudah dekat. Semakin dekat ke kuil, semakin banyak orang yang berpakaian tradisional Jepang. Lalu, ketika masuk ke area gerbang kuil, terdapat satu Taiko yang cukup besar dan seperti nya akan di angkat oleh beberapa orang.
Ternyata, hari ini sedang berlangsung Kigen-sai festival atau National Foundation Day Festival. Festival ini dipersembahkan untuk Kaisar Jinmu, dimana 2600 tahun lalu beliau di angkat menjadi kaisar di Kashihara-no-miya, Nara. Wah, beruntung banget saya bisa menyaksikan event ini secara langsung. Ketika saya datang, festival ini baru di mulai.
Festival di mulai oleh pendeta Shinto yang melakukan ritual di depan kuil, lalu terdapat beberapa kelompok (terlihat dengan baju tradisional yang seragam) sudah siap dengan semacam kuil kecil untuk di arak. Setelah ritual dan pidato selesai, tiap kelompok mengarak kuil kecil mereka sampai ke depan gerbang, begitu juga dengan Taiko yang terlihat di depan tadi. Seru sekali bisa menyaksikan perayaan ini secara langsung.
Setelah festival ini selesai, akhirnya saya kembali lagi ke rest area untuk menjemput istri yang ternyata sedang asik kulineran di Yatai terdekat dengan total sekitar 1000 yen. Kami sudahi kunjungan di Harajuku ini dan kami lanjutkan ke Shibuya.
Shibuya
Harajuku Station ke Shibuya Station ini cukup dekat hanya 1 stasiun saja menggunakan Yamanote Line. Sebenarnya kesini karena cuma ingin cari makan siang di Yoshinoya dekat Shibuya 109, sekalian napak tilas perjalanan dulu melihat Hachiko Statue dan Shibuya Crossing.
Bagi kalian yang pertama kali ke Shibuya Station dan bingung di mana letak patung Hachiko ini. Ketika di Shibuya Station, keluar ke North Exit atau Hachiko Gate, kalian akan langsung berjumpa dengan patung ini, yang biasanya di kerubungi banyak orang yang sedang berfoto (antri ya).
Dari patung ini di depan nya sudah bisa terlihat langsung Shibuya Crossing yang terkenal itu, berupa kumpulan Zebra Cross untuk pejalan kaki menyebrang (ada 5 kalau gak salah). Dimana ketika lampu hijau untuk pejalan kaki menyala, suasana di tengah jalan sangat ramai, jadi ingat film Resident Evil dan Fast and Furious: Tokyo Drift.
Oh ya, biasanya orang akan menuju ke lantai 2 Starbuck yang berada di seberang patung Hachiko untuk mendapatkan poto bagus Shibuya Crossing ini, namun tentunya kalian harus beli minuman dulu untuk bisa nongkrong di sini. Nah, kemarin saya tidak sengaja menemukan spot sempurna untuk mendapatkan poto Shibuya Crossing dan gratis. Lokasi nya dari Shibuya Station lantai 3 yang akan menuju ke Ginza Line.
Akhirnya kami memutuskan untuk makan di Yoshinoya seberang Shibuya 109, dengan harga 550 yen/paket. Yoshinoya ini memang favorit kami jika ke Jepang, selain hemat juga pastinya enak dan berasa makanan ala Jepangnya.
Karena waktu sudah mau sore, kami sudahi kunjungan di Shibuya ini dengan meneruskan ke Odaiba.
Odaiba
Dulu saya sudah pernah ke Odaiba, tapi kenapa saya kesini lagi? Alasan utama nya adalah karena Gundam Unicorn. Ya, dulu ketika pertama kali kesini, di depan Divercity Tokyo Plaza terdapat patung Gundam RX-78-2, nah sekarang sudah di ganti menjadi Gundam Unicon, sebagai pecinta franchise Gundam hal ini tidak bisa saya lewatkan.
Dari Harajuku Station ke Odaiba-Kaihinkoen Station, harus berpindah line di Shimbashi Station dari Ginza Line ke Yurikamome Line dan ini masih di cover oleh PASMO Card, perjalanan sekitar 35 menitan.
Liberty Statue
Tiba di Odaiba-Kaihinkeon Station karena lebih dekat ke Liberty Statue, kami putuskan sebagai tujuan pertama. Keluar stasiun tinggal belok kiri, sekitar 5 menitan jalan kaki, kalian akan bertemu dengan miniatur Patung Liberty yang di belakang nya terdapat Rainbow Bridge.
Oh ya alasan kedua kami putuskan untuk ke Odaiba adalah karena dulu saya melamar istri saya di depan Patung Liberty ini. Jadi, sekarang napak tilas sekalian membawa si jabang bayi. 😀
Sunset sudah mulai nampak dan kami pun menyegerakan untuk ke Divercity Tokyo Plaza untuk melihat Gundam Unicorn. Oh ya, selain Gundam nya yang di ganti, Gundam Unicorn ini punya satu kelebihan lagi loh. Jadi, jika kalian menonton anime nya, Gundam Unicorn ini bisa berubah dari versi normal ke versi Destroy Mode, dimana terdapat cahaya merah di sekeliling tubuh robot ini, keren pokoknya. Nah, untuk menyaksikan live show Gundam Unicorn Transformation ini ada jadwal nya dan yang paling keren itu ya ketika sunset ini.
Jangan khawatir saya sudah catatkan jadwal live show transformation nya berikut ini:
- 11:00
- 13:00
- 15:00
- 17:00
- 19:00 (Weekend only)
- 20:00 (Weekend only)
- 21:00 (Weekend only)
Saya kebagian waktu live show di pukul 19:00. Nah, bagi kalian yang penasaran dengan transformasi Gundam Unicorn ke Destroy Mode, nih saya sudah rekam videonya.
Keren kan, saya juga sengaja datang ke Odaiba ini ketika sunset karena ingin menyamakan suasana nya ketika saya pertama kali memotret Gundam RX-78-2 tahun 2014 lalu yaitu ketika sunset juga.
Akhirnya, puas juga napak tilas kesini. Dapat momen sunset di Liberty Statue dan Gundam Unicorn. Cara yang keren untuk menghabiskan hari terakhir di Jepang. Kami pun menuju ke Bandara Haneda. Karena flight kami masih pukul 23:45, masih cukup santai dan bisa mengambil tas dulu di Coin Locker Nishi-nippori Station.
Odaiba Station ke Nishi-nippori Station berganti 2 line di Shimbashi Station, dari Yurikamome Line ke Yamanote Line.
Haneda Airport
Perjalanan ke Haneda Airport menggunakan 2 line, dari Nishi-nippori Station Yamanote Line pindah ke Keikyu Line di Shinagawa Station, perjalanan memakan waktu sekitar 55 menitan.
Tiba di Haneda Airport, kami bertemu lagi dengan Om Erik dari Bali, karena memang tiket pulang yang kami beli sama dan satu pesawat juga sampai ke KLIA2. Pukul 23:45 pesawat pun lepas landas dan kami ucapkan selamat tinggal Jepang, nanti bertemu lagi bertiga dengan Baby Yuna.
Kuala Lumpur International Airport 2
Sekitar pukul 06:35 AM, kami pun tiba di KLIA2, airport khusus untuk penerbangan Low-Cost Carrier, yang termasuk di dalamnya AirAsia. Nah, disini kami mempunyai pengalaman yang cukup tidak menyenangkan dan ingin di bagikan kepada kalian agar bisa jadi referensi.
Flight kami berikut nya pukul 09:45 AM menuju ke Jakarta, sedangkan Om Erik menuju ke Bali masih siang hari, disini kami berpisah.
Nah, bagi kalian yang belum tahu, Imigrasi KLIA2 ini terkenal sangat lambat, 1 orang diperiksa bisa 3-7 menitan, ditambah lagi ini pagi hari dimana banyak nya pekerja-pekerja yang di dominasi dari India berbondong-bondong datang.
Spare waktu kami 3 jam pun dirasa tidak cukup, namun bukan soal waktu yang saya permasalahkan di sini, namun Tidak ada Prioritas bagi Ibu Hamil di Imigrasi KLIA2.
Ketika tiba di antrian imigrasi, sudah membludak dan panjang, kami pun ikut antri. Berdasarkan logika, flight kami berikutnya tidak akan terkejar dan saya sudah pasrahkan, namun ternyata istri saya yang sedang hamil sekitar 4-5 bulan mengalami kelelahan dan tidak tahan berdiri lama.
Disini saya langsung menuju ke petugas imigrasi laki-laki yang sedang berdiri mengatur barisan untuk meminta keringanan agar istri saya yang sedang hamil bisa diberikan prioritas duluan, sedangkan saya tidak masalah antri. Keputusan ini saya ambil karena sebelum nya saya melihat orang tua yang di dorong kursi roda di berikan prioritas menggunakan Imigrasi khusus Crew.
Namun petugas dengan tegas menjawab “No, please get in line!”. Terpaksa saya dan istri kembali lagi ke antrian, istri saya minta duduk di koper selagi antri. Namun selang sekitar 10 menit, istri saya makin tidak kuat dan mulai terduduk di lantai.
Disini saya sudah mulai panik dan melihat lagi ke arah petugas tadi (beliau melihat), namun tidak ada respon. Untunglah orang-orang yang antri bersama kami memperhatikan dan berusaha membantu dengan langsung menghampiri petugas imigrasi wanita dan menceritakan keadaan istri saya.
Petugas imigrasi wanita itu pun langsung mempersilahkan saya dan istri untuk menuju ke imigrasi khusus crew untuk di dahulukan. Saya pun sangat berterima kasih kepada mereka yang membantu kami pada saat itu. Kami pun akhirnya tidak terlewatkan jadwal flight berikut nya dan tiba di Soekarno-Hatta International Airport pukul 10:45 WIB dengan selamat.
Disini saya ingin tekankan, bahwa sayang sekali Bandara Internasional sekelas KLIA2 yang lebih canggih dari Soekarno Hatta Airport tidak punya SOP Priority Passengers. Mungkin juga SOP nya ada namun ada beberapa oknum petugas yang tidak mengindahkan SOP nya, karena orang tua saja di dahulukan masa Ibu Hamil tidak? Saya melihat di tiap MRT di Kuala Lumpur terdapat Priority Seat dimana salah satu nya adalah untuk Ibu Hamil.
Untuk hal kinerja dan pelayanan imigrasi, Soekarno-Hatta International Airport dan Imigrasi nya masih lebih unggul daripada KLIA2.
Demikianlah cerita perjalanan 9 Hari Babymoon ke Jepang saya dan istri yang penuh drama dan pengalaman yang unik. Semoga pengalaman kami ini bisa berguna bagi kalian yang juga ingin berkunjung ke Jepang. Negara ini bagi kami sangat lah berkesan, maka dari itu kami namakan putri kami Yuna yangdalam kanji Jepang berarti Hati yang lembut.
Semoga pengalaman kami ini bisa berguna dan ditunggu ya untuk rincian itinerary nya kalian bisa cek link artikel di bawah ini ya (bagi yang perlu file PDF nya bisa tulis email nya di bagian komentar), saya sudah bikin Infographic nya:
9 Days Japan Winter Itinerary: Kansai – Kanto (Infographic)
Pengeluaran Day 9
- Coin Locker: 500 yen = Rp. 61.500
- Grilled Octopus: 500 yen = Rp. 61.500
- Kit-kat: 250 yen x 4 = Rp. 123.000
- Santa Monica Crepes: 1200 yen = Rp. 148.000
- Yatai di Meiji Jingu: 1000 yen = Rp. 123.000
- Yoshinoya: 550 yen x 2 = Rp. 135.500
Note: Kurs saat itu 1 yen = Rp. 123, dan konversi ada yang saya bulatkan.
Hi. Saya suka drngan itineary nya.. boleh minta pdf nya ?
Email saya pat_zie@yahoo.com
Terima kasih
Terima kasih Patrisia.
Okay sedang di design ya nanti kalau dah jadi saya email. 🙂
weh bro gua yang baca aja ikutan tegang liat si ibu hamil jadi lemes. apalagi yang jadi suaminya ya. deg2an pasti + panik. but gundamnya nge garem banget ya. wkwkwk
Ya gue panik lah itu, gak tau harus ngapain. Tapi, untung masih ada orang2 baik di KLIA2